Kamis, 24 Maret 2011

Pengorbanan Cinta sang Burung

Dahulu kala saat tumbuhan dan hewan dapat berbicara layaknya manusia,

 ada seekor burung yang bernama "Wikki" dia burung yang sangat baik, dan juga ramah,
 dia mempunyai 1 saudara laki-laki yang bernama Wolly tapi kedua induknya telah lama meninggal.
 suatu hari dia melihat setangkai bunga mawar yang berwarna putih, dia terlihat sangat cantik namun dia itu gadis yang sangat angkuh, dia bernama "Martih"alias (mawar putih). lalu Wikki pun menghampirinya,


Wikki    : (sambil menyodorkan sayapnya kedepan bunga) "Hai,mawar?"
 Martih  :  (memalingkan muka dari burung dan mengabaikan sapaan dari sang burung).
Wikki    :  (dengan wajah sedikit sedih namun tetap tersenyum) "siapa namamu?"
Martih   : (dengan wajah judes) "kenapa kau masih disini, aku sedang tak mau diganggu !!!"
 Wikki   : (wajah sedih) "maafkan aku karena mengganggu mu, tapi  aku tak bermaksud begitu"
Martih   : (dengan wajah yang masih judes) "memangnya kau mau apa?"
 Wikki   : (tersenyum dan menyodorkan sayapnya) "aku hanya ingin berteman denganmu, siapa namamu?"
 Martih  : "Martih"
 Wikki   : "jadi namamu Martih".
Martih   : "ya aku Martih". (sambil berjalan meninggalkan sang burung).
 Wikki   : "Hei...., namaku Wikki". (setengah berteriak)
Wikki    : (dengan nada pelan) "aku rasa aku jatuh cinta padanya".


Keesokan harnya sang burung menemui Martih, dan dia bertekad untuk mengatakan perasaannya hari itu, Wikki tau bahwa perasaan nya itu tidak mungkin dan tidak wajar, karena Martih itu tumbuhan sedangkan dia binatang, layaknya burung jatuh cinta pada burung juga tapi dia sudah bulat bahwa dia benar-benar jatuh cinta pada Martih.


Wikki  : "Hai, Martih?"
Martih  : "hmmm, kau lagi"
Wikki   : "ya , sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu.." (menunduk)
Martih  : "mengapa tak langsung bicara saja?"
Wikki   : "Martih...., mmmmm se..sebbe..narnya aku mencintaimu, (menunduk dan merasa sangat gugup).
Martih  : (melihat kearah Wikki dan merasa sangat terkejut)
Wikki   : "Martih..., Mau kah kau menjadi kekasihku? aku tau ini tak mungkin tapi aku sangat mencintaimu. (dengan penuh keyakinan)
Martih  : (masih sangat terkejut) "apa kau tak sadar ? aku tidak mungkin mencintai seekor burung, dan jika kau seekor kumbang yang tampanpun aku tak akan mau padamu."
Wikki  : "mengapa ?" (menatapMartih)
Martih  : "ya, karena aku tak mencintaimu" (dengan lantang) "aku hanya akan mencintaimu jika kau bisa mengubah tubuhku yang berwarna putih menjaadi berwarna merah, karena aku sebentar lagi akan mati jika aku tak segera berubah menjadi berwarna merah"
Wikki  :  "tidak kau tak boleh meninggalkanku". (wajah ketakutan)"baiklah, apa kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu itu?"
Martih : "tentu saja" tapi jika kau benar-benar menyukai ku dan ingin menjadi kekasihku dan mau menyelamatakanku.
Wikki  : "aku pergi dahulu" (tersenyum lalu bergegas meningglkan Martih)
Martih : "maafkan aku telah berbohong padamu". "aku hanya ingin kau menjauhi karena aku tak mencintai burung sepertimu." (sambil melihat kearah Wikki yang sudah jauh terbang)


Wikki pun merasa sangat kecewa dan dia terbang sangat tinggi meninggalkan Martih, dia terdiam di atas dedahannan yang sangat tinggi, dia menjerit di atas dahan itu, memangil nama Martih.namun kini dia berpikir apa yang harus ia lakukan agar bisa mengubah Martih yang putih menjadi merah.
akhirnya Wikki memutuskan untuk menggunakan satu cara yang mungkin hanya itu yang bisa Wikki lakukan agar dapat mengubah warna putih Martih menjadi merah,.

Siang itu berlalu  menjadi malam dan menjadi siang kembali.

Wikki  : "Marttiiihh....." (terbang menuuju Martih)
Martih  : (melihat) "mengapa dia masih saja menemuiku, bukan kah aku sudah memberikan persyaratan yang sangat sulih padanya, apa secepat itu dia mendapatkan ide, untuk mengubah warna putihku ini menjadi warna merah, ? Lagian mana mungkin Warna putih ku ini bisa diubah?" (bergumam)
Wikki  : (diam di dedahanan dekat Martih)
Martih : "apa jangan-jangan dia ingin menyerah? hmmmm, bagus!!!" (bergumam, sambil tersenyum-senyum)
Wikki  : (tersenyum terlihat sangat gembira) "Martih>"
Martih : ( wajah kebingungan  sambil bergumam) "tapi mengapa dia begitu terlihat bahagia?"
Wikki  : "Martih , aku sudah menemukan bagaimana caranya mengubah mu menjadi berwarna merah". (tersenyum)
Martih  : (terkejut) "hah? tidak mungkin."
Wikki : "tapi aku bersungguh-sungguh".(sambil turun mendekati Martih) dan tentunya kau masih mengingat janjimu kemarin kan?"
Martih  : memang nya apa yang akan kau lakukan agar bisa mengubahku menjadi berwarna merah?

Wikki berputar - putar di atas Martih dan berkata:
Wikki  : "apa boleh aku menciummu?" (sambil mencium Martih)
Martih : (tanpa reaksi dia begitu sangat terkejut)

setelah itu Wikkipun mendekatkan dirinya dan mematahakan sayap nya sehingga keluar darah dari sayapnya dan bercucuran pada Martih sehingga menutupi warna Martih menjadi merah. Martih sangat terkejut  .
Martih : "Wikki, apa yang kau lakukan padaku? cepat bangun!"
Wikki  : "Martih aku sangat mencintaimu" (dengan tersedu-sedu lalu perkataannya terputus setelah mengucapkan itu).
Martih : "Wikiiiiiiiiiiiiiiiiiiii......." (berteriak sangat keras sambil bercucuran karena menangis,) maafkan aku telah membohongimu, aku tak menyangka kau akan lakukan ini padaku. WIkkkkkkkkkkkiiiiiiiiiiiiiii.........


Martih pun sangat  menyesali perbuatannya terhadap Wiikki. dia sadar selama ini tak ada apapun yang mau berkorban untuknya dengan mengobarkan nyawa.dia sadar kalau dia juga sangat mencintai Wikki, sang burung yang selalu memujanya dan mencitaimnya dengan tulus.Martih sangat berharap agar wikki bisa  hidup kembali namun itu tak akan mungkin.

Dan karena darah sang burung yang mengubah warna martih menjadi merah itu kini terus menempel dan benar-benar mengubah warna putih Martih menjadi merah .Martih pun tak pernah bisa mencintai yang lain selain Wikki, karena Wikki yang dia cintai dan sejak saat itu Martih selalu menangis dan tangisannya itu selalu berwarna merah hingga akhir hayatnya.

2 komentar: